Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengungkapkan bahwa keterangan dari Pemilik PT Zahra Oto Mandiri (Uhud Tour), Khalid Zeed Abdullah Basalamah, telah membantu penyidik dalam membongkar ‘permainan’ kuota haji tambahan. Khalid diperiksa sebagai saksi pada Selasa, 9 September 2025. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa informasi yang disampaikan oleh Khalid sangat membantu dalam pengungkapan kasus tersebut. Selain itu, KPK juga menerima pengembalian uang dari Khalid sebagai barang bukti untuk kasus tersebut.
Proses pengungkapan kasus korupsi kuota haji tambahan ini melibatkan langkah-langkah detail dari penyidik. Dalam prosesnya, KPK telah memeriksa banyak saksi dari berbagai pihak terkait, termasuk pejabat Kementerian Agama dan perwakilan biro perjalanan haji. Informasi yang didapat dari pemeriksaan saksi-saksi tersebut mendukung pengungkapan aliran uang dan diskresi di Kementerian Agama terkait pembagian kuota haji tambahan.
Sebelumnya, KPK juga telah mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri untuk beberapa individu terkait kasus ini. Selain itu, sejumlah tempat juga sudah digeledah oleh KPK sebagai bagian dari penyelidikan. Barang bukti yang diduga terkait dengan kasus tersebut telah disita untuk digunakan dalam proses hukum. Secara keseluruhan, KPK berkomitmen untuk menetapkan dan mengumumkan tersangka dalam kasus korupsi kuota haji tambahan dalam waktu dekat sebagai bagian dari upaya memberantas korupsi dengan tegas.
