Di Taman Budaya Jawa Timur, seni tradisional ludruk kembali mencuri perhatian melalui pementasan “Pendekar Naga Sungkem”. Keberadaan ludruk sebagai bagian dari identitas Jawa Timur menghadirkan energi yang kuat yang berhasil memikat penonton selama berabad-abad. Program seni sepanjang tahun 2025 yang digagas oleh Taman Budaya Jawa Timur merupakan dukungan pemerintah terhadap kelestarian seni tradisional. Dalam pementasan berlatar belakang dendam, cinta, dan perjuangan, ludruk tidak hanya menghibur tetapi juga menyelipkan pesan moral yang relevan, khususnya bagi generasi muda. Para penonton, seperti Dedi Santoso, merasakan kedalaman cerita dan nilai edukatif dari ludruk. Seni tradisional seperti ludruk menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, seni warisan budaya tetap relevan dan mampu menyatukan berbagai generasi dalam menghargai nilai-nilai kehidupan. Berada di balik kemajuan zaman, ludruk tetap menjadi ruang refleksi dengan cerita-cerita berharga yang terus hidup dan berkembang.
Ludruk di Taman Budaya Jawa Timur: Pesona untuk Generasi Milenial

Read Also
Recommendation for You

Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) untuk wilayah Riau, Kepulauan Riau (Kepri), dan Sumatera Barat…

Kebakaran yang melanda delapan rumah warga di Makassar, Sulawesi Selatan, menyebabkan satu anak perempuan berusia…

Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, sedang menjadi sorotan karena mengaku akan merampok uang negara…

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan langsung di waduk muara Nusa Dua, aliran…

Tiga pelajar SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan tewas setelah terlibat kecelakaan fatal dengan sebuah…