Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus calon wakil presiden nomor urut 3 Prof. Mahfud Md percaya polisi dapat mengungkap kasus dugaan pengancaman Calon Wakil Presiden Anies Rasyid Baswedan melalui media sosial. “Biar diselidiki, sebaiknya jangan saling ancam mengancam, karena ini negara hukum, negara demokrasi. Saya percaya aparat bisa mengungkap itu,” ujar Mahfud setelah menyampaikan visi misi dan gagasan bertema Bedah Gagasan dan Visi Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Menurutnya, aparat kepolisian akan melakukan penyelidikan, terutama karena pengancaman melalui media sosial dapat dilacak siapa pelakunya. “Kalau diancam melalui medsos itu kan bisa dilacak pengancamnya, dan kadangkala dari sudut ilmu intelijen yang mengancam kadangkala bukan musuh, temannya sendiri seakan-akan bikin ancaman agar orang lain tertarik. Bukan ngancam beneran, itu bisa terjadi,” katanya kepada wartawan.
Ketika ditanyakan apakah Anies perlu melaporkan pengancaman tersebut, terutama yang berisi ancaman pembunuhan, Mahfud menyatakan pihaknya mempersilakan yang bersangkutan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. “Yah kalau mau melapor, melapor aja. Tapi, sebenarnya kalau kejahatan itu tidak perlu laporan kok, yang perlu laporan kalau delik aduan. Kalau kejahatan seperti itu, (diibaratkan) ada kebakaran dimana itu, polisi harus langsung cari pembakarnya, tidak perlu tunggu laporan, habis nanti,” papar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menekankan.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini menjelaskan bahwa semua warga Indonesia memiliki hak dan kedudukan yang sama di mata hukum, sehingga jika ada persoalan hukum, pasti ada prosedur yang harus diikuti. “Jadi di dalam hukum, ada laporan, ada pengaduan. Menurut saya, Anies tidak perlu melapor kalau memang data itu tidak ada. Tetapi, polisi langsung bergerak, kan kita punya polisi cyber yang bisa tahu ini pertama muncul ini, kan gitu,” ucap dia menegaskan.
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mendapatkan ancaman melalui komentar negatif bernada ancaman akan ditembak di salah satu konten yang diunggah di media sosial TikTok, yang dituliskan netizen hingga viral dan langsung menjadi perbincangan publik.