Berita  

Didalami Kasus Pertikaian Involving Soldiers, Danrem 172/PWY Investigates

Dedi Hardono, Panglima Korem 172/PWY, menyatakan bahwa kasus pertikaian antara warga dan prajurit TNI di Namblong, Kabupaten Jayapura, Senin (1/1), yang menewaskan seorang pemuda masih dalam penyelidikan.

“Dugaan kasusnya masih dalam penyelidikan terutama terkait sejauh mana keterlibatan anggota TNI yang menjabat sebagai Babinsa di wilayah itu,” katanya, di Jayapura, Rabu.

Dalam keterangannya, Danrem 172/PWY berharap tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda dapat berperan serta memberikan pemahaman untuk meredam tindakan anarkis yang dilakukan oleh masyarakat.

“Kami sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak dan persoalan yang ada bisa dipercayakan kepada pihak yang berwenang,” ujarnya.

“Kita semua harus bisa menjaga keamanan dan kedamaian, sehingga masyarakat dapat hidup secara rukun, saling menjaga satu sama lain, dan tidak mudah terprovokasi,” kata Brigjen TNI Dedi yang telah meninjau situasi keamanan di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua, setelah terjadi aksi perusakan dan pembakaran rumah warga dan fasilitas publik pada Senin (1/1).

Meskipun situasi di wilayah tersebut sudah kondusif, aparat keamanan masih melakukan penjagaan untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

Namun, sebagian masyarakat masih mengungsi ke rumah keluarga di Distrik Nimbokrang.

Sebelumnya, Wakil Sementara (WS) Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Chandra Kurniawan menjelaskan bahwa pada Senin (1/1) terjadi pembakaran yang dilakukan oleh warga di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua.

Hal tersebut terjadi setelah terjadi perkelahian antara Sertu AD dengan beberapa masyarakat yang dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol.

Dari laporan yang diterima, awalnya Sertu AD yang juga menjabat Babinsa dihadang dan dianiaya oleh warga yang dalam keadaan mabuk saat hendak pulang ke rumahnya sehingga melawan dengan menggunakan senjata tajam hingga melukai dan menewaskan DB.

Akibatnya, keluarga DB melakukan aksi pembakaran termasuk rumah Sertu AD, ungkap Letkol Chandra.