Pemerintah Indonesia dan Belgia setuju untuk meningkatkan kerja sama dalam penanggulangan terorisme. Kepala BNPT Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan kerja sama kedua negara tersebut perlu terus ditingkatkan mengingat dinamika perkembangan ideologi transnasional terjadi di belahan dunia. Rycko bersama jajaran melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Belgia Annelies Verlinden yang didampingi Direktur The Coordination Unit for Threat Analysis (CUTA) Belgia di Brussel.
Dalam pertemuan itu, Rycko menjabarkan upaya yang telah dilakukan kedua negara dalam mengimplementasikan perjanjian kerja sama di bidang penanggulangan terorisme yang ditandatangani Indonesia dan Belgia pada bulan Juni 2022. Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil pertemuan JWG tersebut, di antaranya terkait pentingnya berbagi pengalaman mengenai penanganan wanita dan anak-anak yang terasosiasi dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF).
Annelies Verlinden menilai peningkatan kerja sama kedua negara dengan berbagi pengalaman dalam mencegah kejadian terorisme menjadi penting dan strategis. Verlinden menyoroti pengalaman Indonesia dalam mengatur dan menjaga keamanan, mengingat jumlah penduduknya yang besar. Oleh karena itu, ia menilai kerja sama antara Belgia dan Indonesia dalam penanggulangi terorisme sangat penting untuk dilakukan.