8 Tanda Burnout pada Anak: Perhatikan Gejalanya

Burnout tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Seperti halnya pada orang dewasa, burnout juga dapat membuat anak merasa tidak bersemangat, putus asa, sinis, dan kesal, sehingga menghambat produktivitas atau menyelesaikan tanggung jawab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa burnout merupakan fenomena pekerjaan yang melibatkan kelelahan fisik, mental, dan emosional. Hal ini biasanya terjadi akibat stres jangka panjang dan tekanan yang berkelanjutan.

Meskipun tidak didiagnosis secara medis, namun burnout pada anak perlu diatasi segera karena dapat berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Tanda-tanda burnout pada anak bisa dikenali dari beberapa hal, seperti perasaan selalu lelah meskipun sudah istirahat, perubahan sikap atau kepribadian, penurunan motivasi, ketidakbahagiaan saat bermain, menghindari tugas rumah atau PR, isolasi atau perubahan sosial, serta perfeksionisme atau ketakutan akan kegagalan.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan memberikan dukungan serta pengertian kepada anak yang mungkin mengalami burnout. Memahami kondisi ini dapat membantu mengatasi masalah sebelum berdampak negatif pada kesejahteraan anak secara keseluruhan. Jadi, selalu perhatikan perubahan perilaku anak dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Source link