Pemerintah Indonesia dan Thailand memperkuat kerja sama dalam pengawasan obat terlarang dan penyalahgunaan narkotika di kawasan perbatasan laut Segitiga Emas. Penguatan kerja sama ini terjadi melalui pertemuan bilateral Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Office of the Narcotics Control Board (ONCB) Thailand di Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI Irjen Pol. Agus Irianto mengatakan bahwa kerja sama ini sangat penting mengingat kondisi geografis Indonesia yang memiliki masalah serupa dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam upaya pencegahan narkotika. Pada pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai aspek terkait pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran narkotika, serta penindakan hukum dan kerja sama lainnya.
Selain itu, Indonesia dan Thailand juga sepakat untuk merancang patroli bersama di wilayah perairan laut sebagai upaya mengatasi potensi peningkatan peredaran narkotika. Meskipun angka prevalensi narkotika di Indonesia sedikit menurun di tahun 2023, pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Thailand dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas konflik kepentingan antara kedua negara terkait penindakan narkotika jenis ganja. Thailand telah melegalisasi ganja, sementara Indonesia tetap menolak legalisasi ganja berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1976 tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika 1961. Meskipun demikian, kedua negara tetap berkomitmen untuk menjaga kerja sama yang strategis dan menguntungkan kedua belah pihak dalam upaya pemberantasan narkotika di kawasan perbatasan laut Segitiga Emas.
