Raya, seorang balita berusia tiga tahun dari Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi dikabarkan meninggal pada 22 Juli 2025. Ditemukan cacing berat hampir satu kilogram dalam tubuhnya yang keluar melalui hidung dan anus, kabar tersebut menjadi viral di media sosial. Meskipun cacing gelang ditemukan dalam tubuhnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiki menjelaskan bahwa kematian balita tersebut bukan disebabkan oleh cacingan, melainkan oleh infeksi yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Infeksi berat yang menyebabkan sepsis diduga dipicu oleh penyakit selama berbulan-bulan, seperti batuk berdahak berkepanjangan.
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) merupakan salah satu jenis parasit yang menyerang usus manusia. Manusia bisa terinfeksi parasit tersebut saat menelan telur cacing yang menempel di tanah, sayuran, atau makanan. Infeksi Ascaris lumbricoides yang bersifat akut dapat meningkatkan risiko kematian, terutama pada anak-anak. Penularan cacing gelang bisa terjadi melalui kontak dengan tanah atau konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Dalam beberapa kasus, infeksi cacing gelang menyebabkan gangguan kesehatan dan dampak negatif, seperti kekurangan gizi dan anemia. Upaya pencegahan harus diarahkan untuk memutus rantai penularan, terutama pada kelompok balita dan anak sekolah, melalui pemberian obat cacing, perbaikan sanitasi, dan edukasi dalam menjaga kebersihan. Anak usia 3 tahun hingga 8 tahun di wilayah beriklim hangat dan lembap termasuk yang rentan terinfeksi cacing gelang.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya infeksi cacing gelang dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.