Seorang warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) berusia 33 tahun dengan inisial ATB meninggal dunia ketika sedang berburu di wilayah Fatumea, Distrik Suai/Kobalima, Timor Leste, pada malam Minggu (17/8) sekitar pukul 23.00 WITA. Kasus penembakan tersebut bermula ketika korban dan 20 warga lainnya sedang berburu hewan liar. Menurut Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, ada saksi yang mendengar suara tembakan sebanyak enam kali disertai teriakan dalam bahasa lokal. Rekan-rekan korban melarikan diri dan kembali ke kampung mereka, namun korban tidak ditemukan. Pada hari Senin (18/8), korban ditemukan tewas akibat luka tembak.
Polres Belu langsung melakukan penyelidikan profesional terhadap kasus tersebut. Mereka juga mengambil langkah cepat untuk mencegah warga agar tidak memasuki wilayah Timor Leste. Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu konflik baru. Ia juga menegaskan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas berburu di wilayah Timor Leste melalui jalur tidak resmi karena berisiko dari segi keamanan dan hukum. Selain itu, Polres Belu terus berkoordinasi dengan otoritas perbatasan dan siap mendampingi keluarga korban dalam menghadapi situasi ini.
