Kelompok pendukung sepak bola yang dikenal sebagai ultras memiliki reputasi yang kuat dalam memberikan dukungan fanatik, koreografi megah, nyanyian yang tak henti, dan atmosfer yang luar biasa dalam pertandingan. Meskipun demikian, beberapa kelompok ultras juga dikenal karena terlibat dalam insiden kekerasan dan kontroversial. Istilah ultras berasal dari Italia tapi telah menyebar ke seluruh dunia, dan beberapa kelompok ultras terkenal karena aksi ekstrem mereka. Di antara kelompok ultras paling mengerikan di dunia sepak bola adalah Legia Warsaw dari Polandia, Red Star Belgrade dari Serbia, dan Torcida Split dari Kroasia.
Kelompok ultras Legia Warsaw di Eropa Timur dikenal karena tifo kontroversial mereka dan atmosfer intimidatif di Stadion Wojska Polskiego. Sementara itu, kelompok Delije dari Red Star Belgrade sering menggunakan suar, bom asap, dan kembang api dalam mendukung tim mereka. Torcida Split, kelompok ultras Hajduk Split yang tertua, terlibat dalam insiden kerusuhan di Goodison Park pada 2017, meningkatkan reputasi mereka sebagai kelompok yang sulit diatur.
Kelompok Bad Blue Boys dari Dinamo Zagreb terkenal karena fanatisme mereka di tribun dan solidaritas mereka dengan membantu korban gempa bumi Zagreb 2022. Green Monsters, kelompok ultras Ferencvaros, memiliki rivalitas sengit dengan ultras Újpest di Hungaria. Los Borrachos del Tablón dari River Plate adalah kelompok ultras paling terkenal di Amerika Selatan dan sering terlibat dalam bentrokan dengan Boca Juniors.
Irriducibili Lazio dari Italia memiliki reputasi panjang terkait kekerasan, sementara Sparta Prague dari Republik Ceko dikenal dengan pandangan politik sayap kanan suporter mereka. UltrAslan, kelompok ultras Galatasaray, terkenal dengan tindakan pyrotechnics mereka, sementara Commando Ultras 84 dari Olympique de Marseille seringkali menciptakan atmosfer panas dan penuh tekanan di Stadion Velodrome. Meskipun kehadiran kelompok ultras bisa memberikan atmosfer tak terlupakan dalam sepak bola, fanatisme yang berlebihan seringkali menimbulkan masalah, seperti kekerasan, kerusuhan, dan sanksi bagi klub. Walau begitu, loyalitas ultras terhadap klub tetap tak terbantahkan, menjadi bagian integral dari dinamika sepak bola global.