Angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, yang menyebutkan bahwa angka tersebut hanya berkisar antara 30-40 persen untuk kelompok usia 19-23 tahun. Hal ini menunjukkan adanya jurang ketimpangan antara partisipasi pendidikan dasar dan tinggi. Menurut data BPS 2024, APS untuk jenjang SD mencapai lebih dari 99 persen, namun menurun signifikan di tingkat SMA dan pendidikan tinggi. Lalu menegaskan bahwa pendidikan saat ini menjadi penentu nasib bangsa ke depan dan mendorong reformasi pendidikan untuk meningkatkan kelanjutan studi hingga SMA dan perguruan tinggi, terutama di daerah-daerah terpencil. Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mukti mengemukakan bahwa Indonesia mengalami masalah learning loss yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, di mana motivasi belajar dan pencapaian akademis siswa menurun. Upaya perbaikan mutu pendidikan diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah dan mempersiapkan generasi penerus yang memiliki pemikiran merdeka.
Partisipasi Sekolah Jenjang SMA Turun: DPR Prihatin

Read Also
Recommendation for You

Dalam perkembangan terkini terkait kasus dugaan korupsi kuota haji, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memperkuat…

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendorong agar DPR dan pemerintah segera membahas dan mengesahkan Rancangan Undang-undang…

Badan Kehormatan DPRD Gorontalo akan melakukan penyelidikan terkait perjalanan dinas Wahyudin Moridu ke Makassar, Sulawesi…

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo segera memanggil teman wanita dari…