Kompetisi pemrograman tingkat dunia telah menemukan pemenangnya dalam ajang AtCoder World Tour Finals 2025 yang berlangsung di Tokyo. Programmer asal Polandia, Przemysław Dębiak, berhasil meraih posisi teratas, mengalahkan model AI buatan OpenAI yang hanya mampu finis di urutan kedua. Kategori yang dilombakan adalah Heuristic Contest, di mana peserta diminta untuk menulis kode yang dapat menggerakkan robot melintasi grid 30×30 dengan efisiensi tertinggi. Dębiak berhasil mencapai kemenangan tanpa bantuan teknologi AI dalam waktu sepuluh jam penuh, hanya mengandalkan Visual Studio Code dan fitur penyelesaian otomatis bawaan.
Meskipun tampaknya kalah dengan AI dari OpenAI, Dębiak berhasil memimpin dengan selisih skor yang cukup signifikan setelah hasil evaluasi resmi. Meski model AI menunjukkan kinerja solid dan serupa dengan peserta lain, strategi yang berbeda yang diambil oleh Dębiak ternyata lebih efektif, memungkinkannya untuk melampaui AI bukan karena kecepatan, tetapi karena arah yang dipilihnya.
AI memang dikenal unggul dalam tugas yang membutuhkan perhitungan cepat dan penerapan algoritma langsung. Namun, dalam kontes yang membutuhkan kreativitas dan kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi yang terus berubah, manusia masih memiliki keunggulan. Keberhasilan Dębiak dalam kompetisi ini bukan hanya menunjukkan kemenangan manusia atas AI, namun juga memberi pengingat bahwa kreativitas dan intuisi masih memiliki peran penting dalam dunia pemrograman. Hal ini juga mengingatkan bahwa AI hanyalah alat bantu untuk mempercepat pekerjaan manusia, bukan penggantinya.