Nasi putih adalah makanan yang sangat umum dikonsumsi oleh banyak orang di Indonesia sebagai salah satu makanan pokok. Beberapa orang lebih suka makan nasi hangat dan baru matang, namun ada juga yang memilih nasi dingin karena berbagai alasan. Ternyata, nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan yang signifikan terutama dalam hal kesehatan pencernaan. Pati resisten yang terdapat pada nasi dingin memiliki manfaat kesehatan yang mulai diakui oleh para ahli. Pati resisten adalah serat yang tidak dapat dicerna tubuh tetapi dapat difermentasi oleh bakteri usus, sehingga menjadi prebiotik atau makanan bagi bakteri baik.
Studi yang dilakukan terhadap 15 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa makan nasi putih yang didinginkan selama 24 jam pada suhu empat derajat Celsius dan dipanaskan kembali dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan secara signifikan. Meskipun nasi dingin memiliki manfaat dalam meningkatkan asupan pati resisten yang baik untuk kesehatan gula darah dan kolesterol, namun juga meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus.
Penting untuk menghindari keracunan makanan dengan cara menyimpan nasi dingin yang aman. Nasi matang yang didinginkan sebaiknya segera disimpan dalam wadah kedap udara di lemari es, di bawah lima derajat Celsius. Nasi yang sudah dimasak harus disimpan di dalam lemari es selama 3-4 hari untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Penting juga untuk memanaskan nasi hingga suhu minimal 74 derajat Celsius sebelum dikonsumsi untuk membunuh bakteri yang ada.
Mendinginkan dan menyimpan nasi dengan benar sangat penting untuk menghindari keracunan makanan. Nasi dingin aman untuk dikonsumsi jika dikelola dengan benar. Kandungan pati resisten yang tinggi dalam nasi dingin dapat membantu memperbaiki kesehatan usus, mengatur gula darah, dan kolesterol. Jadi, jika ingin menikmati nasi dingin, pastikan untuk menyimpan dan mengonsumsinya dengan benar.