Data konsumen ekspress Ninja Express diduga bocor, menyebabkan ratusan orang menerima paket isi sampah. Kasus ini terungkap setelah Ninja Express menerima 100 komplain dari konsumen yang menggunakan metode pembayaran cash on delivery (COD) dan mengeluhkan bahwa paket yang diterima tidak sesuai dengan pesanan. Sebagai respons, Ninja Express melakukan audit internal dan menemukan 294 pengiriman COD bermasalah, di antaranya paket yang tiba lebih cepat dari jangka waktu yang seharusnya dan isinya tidak sesuai atau malah berisi sampah.
Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa ada pembukaan data oleh karyawan di salah satu cabang Ninja Express, meski pelakunya adalah pekerja harian lepas yang seharusnya tidak punya akses ke sistem. Selama karyawan yang memiliki akses terhadap data lengah, pelaku tersebut berhasil mencuri 10.000 data konsumen, termasuk nama, jumlah pemesan, jenis pesanan, alamat pengiriman, nomor telepon, dan biaya pesanan. Ninja Express kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan berhasil menangkap dua tersangka terkait kasus pencurian data.
Hingga saat ini, pihak Ninja Express belum memberikan keterangan resmi terkait kebocoran data ini. Selengkapnya mengenai kasus ini dapat dilihat di tautan berikut.