Virus Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks dan beberapa jenis kanker lainnya seperti kanker anus, penis, dan tenggorokan. Mengenai hal ini, penting untuk memperhatikan perlunya vaksin HPV sebagai langkah pencegahan. Menurut WHO, setiap negara disarankan untuk memasukkan vaksin HPV ke program imunisasi nasional guna mengurangi risiko infeksi kanker serviks yang cukup umum pada perempuan. WHO merekomendasikan pemberian vaksin HPV sejak usia dini, terutama pada anak perempuan mulai dari usia 9 tahun. Bagi anak usia 9-14 tahun, vaksinasi dilakukan dengan satu atau dua dosis dalam rentang waktu 6 hingga 12 bulan, sementara remaja berusia 15-20 tahun diberikan satu atau dua kali dengan jarak waktu 6 bulan.
Pada orang dewasa di atas 21 tahun disarankan menerima dua dosis vaksin dengan interval 6 bulan, namun tidak disarankan bagi perempuan di atas 26 tahun karena manfaatnya cenderung menurun. Ada beberapa pengecualian seperti perempuan 27-45 tahun yang tetap bisa menerima vaksinasi berdasarkan rekomendasi dokter. Meskipun begitu, vaksin HPV tidak dianjurkan bagi individu dengan riwayat alergi terhadap bahan vaksin tertentu, wanita hamil, atau mereka yang sedang mengalami penyakit serius. Umumnya, vaksin HPV tergolong aman dan minim efek samping, kecuali untuk individu dengan alergi tertentu. Vaksin HPV bekerja dengan merangsang sistem imun tubuh untuk melawan virus HPV dan mencegah risiko kanker serviks serta beberapa jenis kanker lainnya yang terkait dengan HPV. Jika ada efek samping setelah vaksinasi HPV, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan untuk penanganan yang tepat.
Hal Penting tentang Vaksin HPV: Panduan Lengkap
