Cuaca panas ekstrem tengah melanda sebagian besar wilayah Jepang. Menurut Badan Meteorologi Jepang melalui situs web NHK Japan, suhu udara mencapai level yang tinggi pada Ahad, 6 Juli 2025. Pemerintah Jepang pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar ruangan guna menghindari risiko sengatan panas dan heatstroke.
Beberapa daerah di Jepang mencatat suhu tertinggi, seperti Kota Kuwana di Prefektur Mie yang mencapai 38,3 derajat Celsius, Kota Fuchu di Tokyo dengan 36,5 derajat Celsius, dan Kota Shari di Hokaido yang mencapai 35,4 derajat Celsius. Bahkan, prefektur paling utara Jepang juga mengalami peningkatan suhu yang signifikan.
Heatstroke merupakan kondisi serius yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat secara drastis akibat lingkungan yang sangat panas. Gejala heatstroke mencakup pusing, kulit memerah, mual, kelemahan, pernapasan cepat, dan detak jantung yang meningkat. Orang yang mengalami heatstroke memerlukan pertolongan medis segera, seperti memindahkan ke tempat yang sejuk.
Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah heatstroke adalah dengan menggunakan pakaian yang longgar dan ringan, melindungi diri dari sinar matahari dengan topi, kacamata hitam, dan tabir surya, minum cukup air sebelum merasa haus, serta beristirahat di tempat yang teduh saat beraktivitas di luar ruangan. Semua langkah tersebut penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak rentan terkena heatstroke.
Delfi Ana Harahap juga ikut berkontribusi dalam menyusun artikel ini. Temukan informasi lebih lanjut tentang kiat mengurangi risiko heatstroke akibat cuaca panas di sumber referensi yang tertera.