Pemerintah telah memulai proses penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat yang didukung oleh pemerintahan Prabowo Subianto. Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, melakukan kunjungan ke kediaman salah satu calon siswa di Kota Bogor, Jawa Barat. Calon siswa tersebut adalah anak dari seorang buruh harian lepas yang pekerjaannya adalah mengupas bawang putih setiap hari. Ibunya mengupas tiga karung bawang seberat 20 kilogram dan hanya mendapatkan upah sebesar Rp10 ribu per karung atau sekitar Rp30 ribu setiap harinya.
Menurut Qodari, biaya pendidikan dan kebutuhan hidup seorang anak di Sekolah Rakyat setara dengan pekerjaan ibunya mengupas bawang selama empat setengah tahun. Untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang SMP selama tiga tahun, setara dengan 13,5 tahun kerja tanpa henti. Selain itu, program Sekolah Rakyat juga akan memenuhi kebutuhan siswa mulai dari pendidikan, tempat tinggal, hingga makanan bergizi. Nilai bantuan tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp50 juta per anak per tahunnya.
Qodari juga telah mengunjungi calon siswa lain di Bantar Gebang, Kota Bekasi yang baru saja lulus SMP dan ayahnya bekerja sebagai pemulung barang bekas. Dia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan memberikan harapan yang sama bagi setiap anak Indonesia tanpa melihat latar belakang ekonomi mereka. Semua anak Indonesia memiliki hak untuk maju dan bermimpi tanpa terhalang oleh keterbatasan ekonomi.