Kenali Gejala Pendarahan Otak: Minimalkan Risiko Anda

Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, Komisaris Utama Narasi TV, meninggal dunia akibat stroke dan pendarahan otak pada Selasa, 20 Mei 2025 di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta Timur. Almarhum dimakamkan di TPU Jeruk Purut pada Rabu, 21 Mei 2025. Paul Saphier, seorang pakar bedah saraf dan Coaxial Neurosurgical Specialists di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa pendarahan otak atau stroke hemoragik adalah penyebab 10-15 persen kasus stroke, yang dapat mengakibatkan genangan darah di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebab utama stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi yang melemahkan arteri di otak, sehingga peningkatan risiko tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelebihan berat badan, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan aneurisma otak. Gejala pendarahan otak meliputi sakit kepala parah, mual, pusing, dan kurang tenaga. Pemeriksaan medis biasanya dilakukan melalui computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) otak.

Untuk meminimalisir risiko pendarahan otak, penting untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, menghindari merokok dan narkoba, serta berkendara dengan hati-hati. Pasien dengan riwayat pendarahan otak sebelumnya mungkin perlu menjalani operasi korektif seperti aneurisma. Dokter juga dapat meresepkan warfarin, obat pengencer darah, namun perlu dilakukan pengawasan secara rutin. Langkah-langkah ini membantu mengurangi risiko pendarahan otak dan memastikan kesehatan otak yang optimal.

Source link