Mengenal Faktor Risiko dan Pencegahan TBC: Pedoman Sehat

Tuberkulosis, atau TBC, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun kejadian TBC lebih jarang terjadi di negara-negara maju, namun tetap menjadi tantangan kesehatan yang serius di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Penyakit TBC menyebar melalui udara ketika seseorang yang menderita TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, melepaskan droplet yang mengandung bakteri ke udara. Orang lain dapat terinfeksi dengan menghirup droplet ini. Namun tidak semua orang yang terpapar akan langsung jatuh sakit karena sistem kekebalan tubuh biasanya mampu melawan bakteri sebelum menyebabkan infeksi.

Menurut Mayo Clinic, siapa pun berisiko terkena TBC, namun terdapat faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko tertular infeksi TBC. Ada juga faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko infeksi menjadi penyakit TBC aktif. Oleh karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan tes TBC bagi orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi atau terkena penyakit TBC aktif.

Ada beberapa kondisi hidup atau pekerjaan yang dapat memudahkan penularan penyakit TBC dari satu orang ke orang lain. Beberapa kondisi tersebut antara lain tinggal bersama seseorang yang mengidap TBC aktif, tinggal atau bepergian ke negara di mana TBC umum terjadi, tinggal atau bekerja di tempat-tempat yang padat penduduk seperti penjara, panti jompo, dan sebagainya.

Namun, risiko terkena penyakit TBC aktif juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan seseorang. Sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti pada kasus HIV/AIDS, diabetes, atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko infeksi TBC menjadi penyakit TBC aktif. Selain itu, usia juga berpengaruh terhadap risiko infeksi TBC menjadi penyakit TBC aktif, dimana risiko lebih tinggi pada kelompok usia tertentu.

Jika seseorang terdiagnosis menderita TBC aktif, langkah-langkah penting perlu diambil untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain. Konsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter adalah hal yang penting dalam pengobatan TBC, serta mengikuti semua petunjuk pengobatan yang diberikan.

Untuk mencegah penyebaran TBC, langkah-langkah seperti mencuci tangan secara teratur, batuk ke siku, menghindari kontak dekat dengan orang lain, dan menggunakan alat pelindung diri sangat dianjurkan. Di lingkungan rumah sakit, ventilasi yang tepat juga menjadi hal penting untuk menghentikan penyebaran penyakit TBC.

Source link