Kementerian Agama (Kemenag) memberikan imbauan kepada calon jemaah haji Indonesia untuk menjaga diri dari suhu panas yang diperkirakan akan tinggi di Mekah selama ibadah haji tahun 2025. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, telah membuat antisipasi untuk memastikan kesejahteraan jemaah selama ibadah haji. Salah satu tantangan besar adalah suhu panas yang menyengat, oleh karena itu, kulit perlu dilindungi dengan tabir surya. Tabir surya berperan dalam melindungi kulit dari sinar matahari yang merusak, khususnya sinar UVA dan UVB.
Tabir surya dengan SPF minimal 30 dan tahan air direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology untuk melindungi kulit dengan baik. Memilih tabir surya yang sesuai dengan jenis kulit juga penting, seperti memperhatikan tingkat SPF, kandungan bahan aktif, ketahanan terhadap air, serta tekstur dan aroma produk. Ada beberapa tips untuk memilih tabir surya yang terbaik, mulai dari memperhatikan tingkat SPF yang menunjukkan perlindungan kulit, hingga memilih tabir surya yang mampu melindungi dari sinar UVA dan UVB.
Selain itu, perlu juga memperhatikan jenis kulit saat memilih tabir surya. Kulit kering memerlukan tabir surya dengan bahan pelembap, sementara kulit berminyak sebaiknya menggunakan tabir surya bebas minyak. Bagi kulit sensitif, tabir surya dengan zinc oksida atau titanium dioksida lebih disarankan. Selain itu, asupan vitamin D juga perlu diperhatikan, sehingga pemilihan tabir surya harus memungkinkan tubuh tetap mendapatkan vitamin D meski dilindungi dari sinar UV berbahaya. Dengan demikian, memilih tabir surya yang tepat sangat penting bagi jemaah haji agar kulit tetap terlindungi dengan baik selama ibadah haji.