Estrogen dikenal sebagai hormon seks utama pada wanita, namun juga terdapat dalam tubuh pria dalam jumlah yang lebih kecil. Fungsi utama estrogen pada pria adalah membantu regulasi libido, produksi sperma, serta menjaga kesehatan tulang dan sistem kardiovaskular. Namun, kelebihan hormon estrogen pada pria dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan. Saat kadar estrogen melebihi ambang normal antara 10 hingga 50 pikogram per mililiter (pg/mL), pria dapat mengalami gejala seperti gynecomastia, retensi cairan, penurunan produksi sperma, dan gangguan keseimbangan hormonal.
Gejala paling mencolok dari kelebihan estrogen pada pria adalah gynecomastia, kondisi di mana jaringan payudara pria membesar karena dominasi estrogen. Selain itu, hormon ini juga mempengaruhi distribusi lemak tubuh, membuat pria kesulitan membentuk otot dan mengurangi produksi sperma. Peningkatan estrogen juga dapat memengaruhi keseimbangan hormonal untuk ereksi dan libido seksual pria.
Selain dampak fisik, kelebihan estrogen pada pria juga dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, serta gangguan tidur. Selain itu, risiko serius seperti diabetes tipe 2, masalah prostat, penyakit jantung, dan stroke juga dapat meningkat dengan kadar estrogen yang tinggi.
Untuk menjaga kesehatan hormonal, pria perlu memperhatikan gaya hidup sehat, berat badan, dan menghindari konsumsi zat berbahaya. Keseimbangan hormon sangat penting, terutama seiring bertambahnya usia. Dengan begitu, pria dapat mencegah dampak negatif dari kelebihan hormon estrogen dalam tubuh mereka.