Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk menghadapi kemacetan yang mungkin terjadi selama aksi demo pengemudi ojek online yang dijadwalkan pada Selasa, 20 Mei. Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut bersifat situasional, bergantung pada potensi massa dan lokasi titik pertemuan yang akan ditentukan. Mereka telah menerima pemberitahuan tentang rencana aksi demo dari para pengemudi ojek online yang diperkirakan mencapai 500 ribu orang pada hari itu.
Aksi demo tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang dianggap melanggar regulasi, dan akan diikuti oleh pengemudi ojek online dan taksi online dari berbagai wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Palembang, Lampung, dan wilayah Banten Raya. Aksi tersebut direncanakan mulai pukul 13.00 dan akan berlangsung hingga selesai, dengan pusat kegiatan di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR RI.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, meminta maaf kepada warga Jakarta dan sekitarnya atas dampak yang mungkin ditimbulkan oleh aksi demo tersebut. Hal ini dibenarkan oleh info dari Antara pada Kamis, 15 Mei. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan sesuai dengan perkembangan situasi untuk memastikan kelancaran kegiatan dan mencegah kemacetan yang berlebihan. Aksi demo ini menjadi sorotan karena melibatkan jumlah pengemudi yang cukup besar dan melibatkan sejumlah tempat penting di area Jakarta.