Warna feses dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan tubuh yang sering kali diabaikan. Secara umum, warna dan bentuk feses dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Ada beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan acuan untuk menilai apakah feses termasuk dalam kategori normal atau tidak.
Feses yang normal umumnya berwarna cokelat sedang hingga gelap, berbau menyengat, tidak menyebabkan rasa sakit saat dikeluarkan, memiliki tekstur lembut hingga agak padat, dikeluarkan 1-2 kali sehari, dan konsisten dalam karakteristiknya. Buang air besar yang sehat seharusnya tidak membutuhkan waktu lama. Perubahan pada bau, tekstur, frekuensi, atau warna feses perlu diperhatikan.
Beberapa warna feses tertentu juga perlu mendapat perhatian khusus. Feses berwarna hijau bisa berasal dari makanan yang mengandung zat warna hijau, namun juga bisa menjadi tanda adanya infeksi. Warna feses merah atau hitam dapat mengindikasikan adanya darah dalam feses yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah serius seperti kanker atau perdarahan di saluran pencernaan.
Apabila feses berwarna kuning atau putih, hal tersebut juga perlu diperhatikan. Feses berwarna kuning yang berminyak dan berbau sangat menyengat bisa menjadi tanda masalah pada saluran empedu atau penyakit celiac, sementara feses berwarna putih atau abu-abu seperti tanah liat dapat menjadi indikasi masalah serius pada organ hati, saluran empedu, atau pankreas.
Saat ada perubahan mencolok pada warna atau karakteristik feses, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Memahami arti dari warna feses yang berbeda-beda dapat membantu dalam mengenali tanda-tanda awal adanya gangguan atau penyakit dalam sistem pencernaan.