Institut Teknologi Bandung (ITB) berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pembinaan akademik serta karakter kepada mahasiswi berinisial SSS, yang menjadi tersangka dalam pembuatan meme wajah Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Nurlaela Arief, menyatakan bahwa ITB akan mendidik, mendampingi, dan membina mahasiswi tersebut agar bertumbuh sebagai individu dewasa yang bertanggung jawab, menghormati adab dan etika dalam berekspresi, serta menerapkan nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu, ITB juga mendorong seluruh civitas akademika untuk menjadikan peristiwa ini sebagai bahan refleksi bersama tentang pentingnya kebebasan berekspresi yang harus dilakukan dengan tanggung jawab, pemahaman hukum, dan menghormati hak serta martabat orang lain. Selanjutnya, ITB akan memperkuat literasi digital, literasi hukum, dan etika berkomunikasi melalui berbagai kegiatan edukatif, seperti diskusi terbuka, kuliah umum, dan program pembinaan yang melibatkan teman sebaya, pakar, dan dosen.
Bareskrim Polri telah memberikan penangguhan penahanan terhadap mahasiswi ITB berinisial SSS setelah permohonan dari tersangka melalui penasehat hukumnya dan orang tuanya. Hal ini juga didasari atas niat baik SSS dan keluarganya untuk meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi serta janji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Melalui kuasa hukumnya, SSS menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo serta ucapan terima kasih atas pengabulan permohonan penangguhan penahanan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan memberikan kesempatan bagi SSS untuk memperbaiki diri dan melanjutkan studinya dengan baik di ITB.