Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa angka keracunan yang dialami oleh penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) mencapai 8.000 orang. Namun, ia menegaskan bahwa angka korban keracunan tersebut hanya sekitar 0,0007 persen dari total 1,4 miliar porsi yang telah disalurkan. Prabowo menjelaskan hal tersebut saat berbicara dalam Sidang Senat Terbuka UKRI pada Sabtu (18/10).
Dalam pendekatan sains, Prabowo mengklaim bahwa angka keracunan masih berada dalam tahap yang ia sebut sebagai coridor of error. Meskipun sulit, Prabowo menyatakan bahwa tujuan mereka adalah mencapai zero error dan zero defect. Untuk itu, ia telah memerintahkan seluruh SPPG (Satuan Pengaman Presiden Republik Indonesia) untuk dilengkapi dengan alat-alat terbaik di dapur MBG serta menjaga kebersihan dapur dengan baik.
Tak hanya itu, Prabowo juga menekankan pentingnya peran guru di sekolah dalam mengingatkan dan mengajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan selama mengkonsumsi makanan dari program MBG. Anak-anak diminta untuk mencuci tangan dengan benar sebelum makan dan jika perlu, diajarkan cara menyantap makanan dengan menggunakan sendok. Dengan langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko keracunan di antara penerima manfaat program MBG.












