Kurang Tidur dan Stres dapat Memicu Kenaikan Berat Badan pada Orang Dewasa
Menurut Wakil Ketua Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife, Rocio Medina Badiano, kurang tidur dan stres dapat menjadi pemicu kenaikan berat badan pada orang dewasa. Kondisi kurang tidur dapat meningkatkan keinginan makan dan menurunkan tingkat energi, sehingga memicu kenaikan berat badan. Selain itu, stres kronis juga memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik, yang membuatnya lebih sulit untuk menjaga berat badan yang sehat.
Stres juga dapat mempengaruhi hormon lapar, menurunkan motivasi untuk tetap aktif, dan mengganggu kualitas tidur, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan penyakit terkait obesitas. Di lingkungan dengan tekanan tinggi seperti di Jakarta, hubungan antara stres, tidur, dan obesitas semakin diperhatikan. Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas mencapai 37,8 persen.
Tren serupa juga terjadi di negara-negara Asia lainnya. Di Malaysia, lebih dari separuh populasi dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, sedangkan di Taiwan, angka ini mencapai lebih dari 50 persen. Di Korea Selatan, tingkat obesitas terus meningkat, terutama pada pria dan anak-anak. Vietnam, meskipun memiliki tingkat obesitas yang lebih rendah, menghadapi masalah yang berkembang dengan cepat.
Medina menegaskan pentingnya nutrisi seimbang sebagai pondasi kesehatan. Memilih makanan padat nutrisi dan utuh daripada makanan olahan ultra adalah langkah awal yang kuat. Asupan protein dari berbagai sumber seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, tahu, dan kacang-kacangan dapat mendukung energi, pemeliharaan otot, dan rasa kenyang. Menjaga hidrasi dengan minum delapan gelas air per hari, serta mengonsumsi buah dan sayuran kaya air dan nutrisi, juga sangat penting.
Aktivitas fisik rutin minimal 150 menit per pekan sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, metabolisme, dan kesehatan tulang. Selain itu, kebiasaan tidur yang baik juga berpengaruh pada kesejahteraan fisik dan mental. “Perubahan kecil yang konsisten dalam pola makan, hidrasi, olahraga, dan tidur dapat memberikan dampak besar pada kesejahteraan perempuan dan masyarakat secara luas,” tambah Medina.