Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (4/9) pagi. Erupsi ini disertai dengan abu vulkanik yang mengarah ke arah barat daya. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, menyatakan bahwa terjadi erupsi pada pukul 09.28 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau ketinggian 4.176 mdpl.
Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 145 detik. Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi oleh gempa letusan setiap harinya, seperti yang tercatat pada Rabu (3/9) dengan sebanyak 45 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 50-179 detik.
Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat, seperti larangan melakukan aktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak. Masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar dan potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.