Perbandingan Risiko Kesehatan Diet Karnivora vs. Diet Ketogenik

Pola makan rendah karbohidrat terus menjadi perdebatan hangat, dengan munculnya diet karnivora yang lebih ekstrem daripada diet ketogenik yang populer. Meskipun keduanya fokus pada asupan karbohidrat yang rendah, namun memiliki perbedaan signifikan dalam jenis makanan yang diperbolehkan. Diet karnivora adalah diet yang hanya mengandalkan produk hewani seperti daging, ikan, makanan laut, telur, dan produk olahan susu berlemak. Di sisi lain, diet ketogenik memiliki kandungan karbohidrat sangat rendah dan tinggi lemak, dengan fokus pada keberadaan asupan lemak untuk memasuki kondisi ketosis yang menguntungkan tubuh.

Diet karnivora tidak mencakup makanan nabati atau sumber karbohidrat, sedangkan diet ketogenik memungkinkan konsumsi sayuran rendah karbohidrat, kacang-kacangan, biji-bijian, serta lemak sehat. Manfaat dari diet karnivora meliputi penurunan berat badan, stabilisasi gula darah, dan pengurangan risiko penyakit kronis. Namun, diet ini dapat menyebabkan defisiensi vitamin dan mineral karena tidak menyertakan sumber nabati.

Di sisi lain, diet ketogenik dapat membantu dalam penurunan berat badan yang cepat, mengonsumsi makanan tinggi lemak, dan memberikan manfaat medis khusus seperti mengurangi frekuensi kejang pada epilepsi. Namun, risiko gangguan metabolisme dan kekurangan serat tetap ada jika diet ini tidak direncanakan dengan baik. Di antara kedua diet ini, diet ketogenik cenderung lebih fleksibel dan berpotensi lebih aman dibandingkan dengan diet karnivora yang ekstrem. Jadi, memilih jenis diet yang tepat perlu mempertimbangkan kebutuhan dan risiko kesehatan jangka panjang.

Source link