Koalisi masyarakat sipil untuk Reformasi II menolak keras upaya peningkatan eskalasi keamanan negara melalui pemberlakuan status darurat di Indonesia setelah gelombang demonstrasi pada 25-31 Agustus 2025. Koalisi yang terdiri dari berbagai organisasi seperti ICW, Imparsial, TII, Dejure, Green Peace International, Centra Initiative, dan Amnesty International menyatakan bahwa status darurat tidaklah perlu diterapkan. Menurut Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, melibatkan militer dalam penanganan ekspresi kebebasan berpendapat akan menjadikan rakyat sebagai musuh. Koalisi menolak penggunaan isu keamanan nasional dan pelibatan militer, mengingatkan negara untuk tetap mempertahankan fungsi militer dalam kebijakan pertahanan. Mereka menegaskan perlunya negara untuk menghindari pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dan melindungi hak-hak rakyat untuk berunjuk rasa. Dalam konteks kekerasan aparat dan ketidakadilan sosial, Koalisi menuntut negara untuk menghentikan kekerasan dan mengadili pelaku kekerasan serta menyelesaikan akar masalah yang menyebabkan keresahan rakyat, seperti kebijakan pajak, lapangan kerja, dan lingkungan hidup. Wakil Panglima TNI menepis dugaan cipta kondisi untuk menerapkan status darurat militer dan menekankan bahwa kemampuan TNI tidak melibatkan tindakan untuk menciptakan kekacauan. Seluruh polemik ini menjadi sorotan atas penanganan demonstrasi yang dianggap tidak tepat dan meresahkan masyarakat.
Koalisi Sipil Tolak Penerapan Status Darurat: Analisis Demo

Read Also
Recommendation for You

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan langsung di waduk muara Nusa Dua, aliran…

Tiga pelajar SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan tewas setelah terlibat kecelakaan fatal dengan sebuah…

Pasangan Matius Fakhiri-Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua sebagai…

Travel Agency Profit Becomes Indicator of State Financial Losses. The profits obtained by travel agencies…

Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, memperpanjang uji coba penggunaan tambahan satu lajur di gerbang Tol…