Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi damai di kawasan Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, pada hari Senin. Mereka memprotes brutalitas aparat kepolisian. Massa yang mayoritas mengenakan busana cerah mulai berkumpul sekitar pukul 10.00 WIB, termasuk mahasiswa UGM yang mengenakan jas almamater. Acara terus dihadiri oleh peserta hingga orasi dimulai sekitar pukul 11.00 WIB.
Orator dalam aksi ‘Jogja Memanggil: Maklumat Rakyat’ ini secara bergantian mengeluarkan orasinya. Beberapa di antaranya mengecam arogansi dan brutalitas aparat keamanan serta menyerukan reformasi total Polri dan TNI. Massa juga mengecam tingginya gaji dan tunjangan anggota DPR di tengah kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat.
Aliansi Jogja Memanggil memberikan ultimatum agar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mundur jika tuntutan mereka tidak diakomodir. Mereka juga menyoroti kematian dua demonstran, Affan Kurniawan dan Rheza Sendy Pratama sebagai simbol luka bangsa. Massa aksi menuntut berbagai hal, termasuk reformasi Polri dan TNI, keadilan pendidikan, pembatalan proyek-proyek strategis, dan kesejahteraan rakyat.
Aliansi mengancam akan terus melakukan tekanan dan meminta pemilu ulang jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Ini merupakan respons atas kondisi sosial dan politik yang dianggap mereka sebagai tidak adil dan tidak merata.