Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta delapan pedemo yang sempat berunjuk rasa di Mapolda DIY untuk dibebaskan. Sultan bertemu dengan Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono dan meminta agar kedelapan orang yang diamankan oleh kepolisian dilepaskan. Interaksi Sultan dengan para pedemo diiringi lantunan Gendhing Raja Manggala untuk menenangkan massa aksi. Sultan berharap penyebaran dilepaskannya para pedemo ini akan membuka dialog antara pemerintah, kepolisian, dan pengunjuk rasa.
Sultan juga siap menjadi penghubung untuk menyampaikan permasalahan masyarakatnya kepada pemerintah pusat, termasuk kejadian tragis meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang dilindas rantis Brimob. Sultan menghargai tindakan para pengunjuk rasa sebagai wujud demokratisasi di Yogyakarta. Dia menyerukan agar demokratisasi dilakukan secara baik untuk membentuk pemahaman bersama tanpa kekerasan. Sultan menyarankan agar para pedemo segera pulang ke rumah masing-masing karena sudah larut malam.
Sementara itu, terjadi kebakaran di beberapa titik di Mapolda DIY pada pukul 01.30 WIB, serta beberapa massa masih bertahan di lokasi tersebut. Aksi unjuk rasa terjadi setelah kematian Affan Kurniawan dan kritik keras terhadap kebijakan DPR belakangan ini memicu demo di berbagai kota di Indonesia. Aksi demo juga terjadi di Surabaya, Makassar, dan Bandung, bahkan masih berlanjut pada malam harinya.