Mengapa Uban Tidak Boleh Dicabut: Fakta yang Perlu Diketahui

Munculnya uban di antara rambut hitam bisa menjadi hal yang mengejutkan bagi sebagian orang. Namun, sebaiknya tidak sembarangan mencabutnya karena dapat berdampak buruk pada kondisi rambut. Menurut pesan yang disampaikan oleh penata rambut di Renaissance Salon, Hillsborough, New Jersey, AS, Jennifer Korab, mencabut uban dapat merusak folikel rambut yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan atau bahkan kebotakan. Ia menjelaskan bahwa setiap folikel hanya mampu menumbuhkan satu helai rambut, sehingga ketika rambut berubah menjadi abu-abu atau putih, sel pigmen di folikel atau akar rambut sekitarnya telah mati.

Penata rambut yang juga merupakan direktur kreatif pendidikan di SACHAJUAN, sebuah pusat perawatan rambut ala Skandinavia, Trey Gillen, menegaskan bahwa mencabut uban hanya akan membuat tumbuhnya uban baru di area yang sama. Dampak mencabut uban dapat merusak folikel rambut, bahkan sampai menyebabkan ketidakmampuan folikel tersebut untuk menumbuhkan rambut baru. Gillen juga menyampaikan bahwa kondisi ini dapat mengakibatkan infeksi, pembentukan bekas luka, dan bahkan kebotakan.

Sebagai gantinya, Gillen menyarankan untuk mengabaikan uban atau mewarnai kembali rambut ke warna aslinya. Jika ingin menghilangkan uban, lebih baik dipotong daripada dicabut. Namun, yang terbaik adalah menerima uban sebagai bagian dari proses penuaan dan melihatnya sebagai simbol kebijaksanaan yang menandai pengalaman dan usia. Menurut penelitian tahun 2020, stres diyakini sebagai salah satu pemicu timbulnya uban. Namun, para ilmuwan juga menemukan bahwa proses perubahan warna rambut dapat terbalik pada rambut yang baru berubah menjadi putih.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mengurangi stres dapat mencegah timbulnya uban dan bahkan membuka pintu bagi pengembangan obat untuk menghentikan perubahan warna rambut. Terdapat hubungan antara perubahan jalur metabolisme yang memengaruhi produksi protein dalam tubuh dengan penyebab uban. Jalur metabolisme ini dipengaruhi oleh hormon yang dilepaskan selama stres, sehingga mengurangi stres dapat memengaruhi proses perubahan warna rambut.

Source link