Polda Metro Jaya akan melakukan rekayasa lalu lintas dalam menghadapi unjuk rasa di sekitar Istana, Mahkamah Konstitusi (MK), dan DPR RI pada Kamis (28/8). Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menyatakan bahwa konsep pelayanan penyampaian pendapat di muka umum tetap berlaku sesuai dengan undang-undang. Rencana rekayasa arus lalu lintas telah disiapkan dan penerapannya akan disesuaikan dengan situasi yang ada, tergantung pada jumlah dan mobilitas massa yang turut serta dalam unjuk rasa.
Komarudin menjelaskan bahwa jika massa demonstran dapat berbagi ruas jalan dengan pengguna jalan lain, maka arus lalu lintas akan tetap berjalan normal. Namun, jika massa tersebut menghalangi badan jalan, maka akan dilakukan pengalihan arus. Tindakan pengalihan arus dilakukan jika jumlah massa yang hadir membutuhkan kapasitas ruas jalan yang lebih besar. Hingga saat ini, belum ada ruas jalan yang ditutup dalam rangka unjuk rasa tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau agar massa aksi tidak masuk ke jalan tol, mengingat dampak kemacetan panjang dan potensi bahaya bagi pengendara. Polisi terpaksa mengevakuasi kendaraan yang terjebak di tol dalam kejadian sebelumnya. Komarudin juga menekankan pentingnya berunjuk rasa dengan tertib dan damai untuk mencegah kerugian bagi orang lain dan menjaga kelancaran aktivitas sehari-hari.Ini merupakan dua contoh kunci yang harus diperhatikan untuk memastikan keberhasilan aksi protes.
