Udang merupakan salah satu makanan laut paling populer di dunia, dengan tekstur lembut dan cita rasa manis yang membuatnya digemari dalam berbagai hidangan seperti sup, salad, dan sushi. Namun, apakah aman untuk mengonsumsi udang mentah tanpa proses pengolahan terlebih dahulu?
Di beberapa budaya tertentu, udang mentah dianggap sebagai hidangan istimewa. Contohnya di Jepang, sashimi udang segar sering ditemui di restoran. Di Cina, ada tradisi mengonsumsi udang hidup yang direndam dalam minuman keras. Namun, di sebagian besar negara, konsumsi udang mentah dianggap berisiko karena potensi kontaminasi oleh bakteri, virus, hingga parasit.
Data dari FDA menyebutkan bahwa udang mentah berpotensi mengandung patogen berbahaya seperti bakteri Vibrio, Salmonella, E. coli, Norovirus, dan Bacillus. Kasus wabah penyakit akibat udang beku yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2021 juga menegaskan bahwa risiko kontaminasi tetap ada meskipun udang sudah diproses atau dibekukan.
Konsumsi udang mentah sangat tidak disarankan bagi kelompok dengan imunitas lemah seperti ibu hamil, lansia, anak-anak, dan penderita penyakit kronis karena dapat berujung fatal. Cara teraman untuk menikmati udang adalah dengan memasaknya hingga matang sempurna pada suhu minimal 63 derajat celcius.
Beberapa langkah aman yang disarankan ketika mengonsumsi udang antara lain membeli dari sumber terpercaya, menyimpan di lemari pendingin, mematuhi standar penyimpanan internasional jika ingin dikonsumsi sebagai sashimi, dan menghindari kontaminasi silang dengan makanan lain. Meskipun berisiko jika mentah, udang kaya akan nutrisi seperti protein, kalori rendah, dan lemak jenuh yang sedikit.
Menggantikan konsumsi daging merah dengan udang atau makanan laut lainnya dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, namun manfaat tersebut hanya dapat diperoleh secara maksimal jika udang dimasak dengan benar.