Kekerasan Anak Disabilitas: 51,3% Terjadi di Ruang Publik

Kekerasan terhadap anak dengan disabilitas masih sering terjadi, dimana 9 dari 10 orang dekat anak dengan disabilitas pernah menyaksikan kekerasan tersebut. Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang diinisiasi oleh Indonesia Joining Forces (IJF), sebuah konsorsium yang terdiri dari 6 organisasi yang berfokus pada anak. Dalam acara “Temu Anak Indonesia 2025: Inklusif, Penuh Makna, dan Riang Gembira”, anggota Forum Anak IJF memaparkan hasil survei mengenai kekerasan terhadap anak dengan disabilitas. Lebih dari 80 anak, termasuk yang memiliki disabilitas, hadir dalam acara tersebut.

Dalam forum tersebut, ditemukan bahwa 51,3% kekerasan terhadap anak dengan disabilitas terjadi di ruang publik. Ketua Komite IJF Angelina Theodora menyatakan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi anak-anak. IJF terus memberikan dukungan kepada pemerintah, terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.

Anak-anak dengan disabilitas serta orang-orang terdekat mereka menyampaikan perspektif langsung mengenai kekerasan yang dialami. Kekerasan verbal dan psikis/emosional merupakan bentuk kekerasan yang paling sering terjadi pada anak-anak disabilitas. Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Susanti, menyatakan bahwa setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan diperlakukan dengan adil.

Seorang anak dengan disabilitas dari Jakarta Timur, Zakiya, berharap pemerintah merespons masalah kekerasan ini dengan lebih cepat. Ajang temu anak juga menjadi platform untuk diseminasi hasil konsultasi anak terkait pencegahan kekerasan di tingkat ASEAN dan global. Selain itu, peserta juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan edukatif dan permainan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kekerasan terhadap anak. Melalui kegiatan tersebut, IJF berharap dapat menguatkan kesadaran kolektif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah anak.

Source link