Penanganan kasus saraf kejepit semakin berkembang di Indonesia, terutama dengan pengenalan teknik Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) yang dipelopori oleh Dokter Spesialis Bedah Saraf, Wawan Mulyawan. Teknik minimal invasif ini hanya memerlukan trauma jaringan sekitar 0,5 sentimeter di dua titik sayatan, sehingga mengurangi rasa nyeri dan mempercepat pemulihan pasien. BESS juga efektif untuk menyembuhkan penyempitan kanal tulang belakang, kista, dan beberapa kasus tumor kecil.
Memang, belum banyak dokter yang bisa menggunakan teknik BESS ini, hanya sekitar 50 orang. Namun, jumlah pasien yang telah menjalani operasi BESS sejak tahun 2021 telah mencapai 5.000 orang dengan tingkat keberhasilan di atas 95 persen. Dokter Spesialis Bedah Saraf Sigma Brain & Spine Center, Dimas Rahman, menambahkan bahwa teknik BESS memungkinkan pasien pulih lebih cepat dan dapat kembali beraktivitas normal dengan segera.
Untuk membantu lebih banyak dokter mempelajari teknik BESS, RS Jakarta mengadakan pelatihan eksklusif “1st Biportal Endoscopic Spine Course in Indonesia” pada Agustus 2025. Workshop ini menawarkan kesempatan bagi dokter spesialis bedah saraf untuk belajar langsung dari ahli bedah berpengalaman dalam prosedur BESS. Dengan demikian, diharapkan stigma masyarakat terhadap operasi saraf kejepit di tulang belakang dapat hilang dengan berkembangnya teknik bedah terbaru ini.