Roblox, platform game online yang populer, kini tengah menjadi sorotan setelah menghadapi serangkaian gugatan di Amerika Serikat terkait keamanan pengguna di bawah umur. Sebagai respons, Roblox telah mengumumkan implementasi aturan baru yang lebih ketat.
Perubahan besar pertama yang dilakukan adalah pembatasan akses ke game buatan pengguna yang belum memiliki rating. Dulu, pemain berusia 13 tahun ke atas masih dapat mencoba game-game tersebut, namun sekarang aksesnya telah terkunci dan hanya pengembang serta tim yang terlibat yang diizinkan masuk.
Selain itu, aturan baru juga mencakup pengalaman sosial para pemain. Game yang menampilkan ruang privat seperti kamar tidur atau kamar mandi hanya dapat diakses oleh pemain berusia minimal 17 tahun yang sudah melakukan verifikasi ID. Hal serupa berlaku untuk game dengan latar tempat dewasa seperti bar atau klub malam.
Roblox juga telah menyiapkan sistem otomatis untuk mendeteksi adegan atau aktivitas yang melanggar aturan. Server yang melanggar aturan akan ditutup dan hanya dapat kembali online setelah diperbaiki oleh tim Roblox.
Kebijakan ini diumumkan sebagai respons atas gugatan yang terus mengalir, termasuk dari Jaksa Agung Louisiana, yang menekankan bahwa Roblox tidak bermaksud membiarkan eksploitasi terjadi di platform mereka. Namun, Roblox juga mengakui bahwa tidak ada sistem yang sempurna dan pengguna yang nakal terus mencari celah untuk melanggar aturan.
Di Indonesia, sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pernah mengusulkan pelarangan Roblox karena dianggap berbahaya bagi anak-anak. Dengan implementasi aturan baru dari pihak Roblox, muncul pertanyaan apakah pemerintah akan melihat ini sebagai langkah positif untuk meningkatkan keamanan atau tetap pada pendirian pembatasan yang telah diwacanakan sebelumnya.