Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan kekuatan magnitudo 5,8 pada pagi hari. Kota Poso diketahui menjadi daerah dengan tingkat intensitas kerusakan yang tinggi akibat gempa ini. Warga Poso merasakan gempa dengan skala V-VI MMI yang membuat sebagian besar penduduk terkejut dan berlari keluar, menyebabkan kerusakan ringan seperti plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak. Selain Poso, gempa ini juga dirasakan dengan intensitas III-IV MMI di Luwu Timur, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, dan Polman, yang bisa berpotensi membuat gerabah pecah hingga dinding berbunyi. Sementara itu, Tana Toraja dan Wajo merasakan intensitas gempa III MMI yang terasa di dalam rumah seperti adanya truk berlalu.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan tentang dampak kerusakan yang signifikan akibat gempa ini, BMKG mencatat lima gempa susulan setelah kejadian utama dengan magnitudo terbesar M 3,2. Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang mungkin tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Daryono juga menyarankan agar masyarakat menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, memeriksa kekuatan bangunan tempat tinggal mereka, dan memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali masuk ke dalam rumah.