Sepak bola tidak hanya identik dengan strategi, taktik, dan kemampuan teknis para pemain, tetapi juga diwarnai oleh cerita-cerita mistis dan takhayul yang mengelilinginya. Beberapa “kutukan” dalam dunia sepak bola diyakini memiliki pengaruh pada perjalanan tim maupun pemain, baik di tingkat klub maupun internasional. Meskipun sebagian orang menganggap ini sebagai kebetulan belaka, bagi sebagian lainnya, pengaruh dari kutukan tampak nyata.
Salah satu contoh kutukan teraneh terjadi di Manchester United dengan nomor punggung 7. Sejak Cristiano Ronaldo meninggalkan klub pada 2009, pemain-pemain dengan nomor punggung tersebut seperti Michael Owen dan Alexis Sanchez gagal menunjukkan performa terbaiknya.
Ada pula “kutukan” unik yang diyakini dibawa oleh mantan gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, dimana setiap kali ia mencetak gol, akan ada tokoh terkenal dunia yang meninggal berdekatan.
Selain itu, beredar kepercayaan bahwa pemain tidak boleh menyentuh trofi sebelum pertandingan final dimulai, karena menyentuh trofi dianggap membawa kutukan.
Kisah-kisah seperti ini menambah warna dalam budaya sepak bola, meskipun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Bagi sebagian pihak, kutukan hanyalah mitos belaka, namun masih banyak yang mempercayainya dan menghindari pantangan-pantangan tersebut untuk menjaga keberuntungan tim mereka.