Kentang Goreng dan Risiko Diabetes Tipe 2: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Kentang goreng yang dijual di restoran cepat saji memiliki kandungan glukosa yang tinggi dan nutrisi yang rendah karena proses pengolahan yang dilakukan oleh restoran. Biasanya, kulit kentang dikupas sebelum digoreng dan tambahan gula serta garam diberikan untuk meningkatkan cita rasa kentang goreng. Hal ini tentu membuat kentang goreng di restoran cepat saji memiliki rasa yang berbeda dengan kentang goreng buatan sendiri di rumah.

Meskipun rasanya lebih gurih, kentang goreng di restoran cepat saji juga dianggap lebih berbahaya bagi tubuh. Terutama bagi penderita diabetes tipe 2, karena indeks glikemik yang tinggi dari kentang goreng tersebut dapat berdampak buruk pada kadar gula darah. Selain itu, kentang goreng beku yang dijual di supermarket juga mengandung aditif berbahaya seperti pengawet, pengemulsi, dan minyak olahan yang tidak sehat. Konsumsi kentang goreng ini dapat meningkatkan risiko diabetes dan mengganggu sistem pencernaan.

Sebuah penelitian yang dilaporkan oleh The Guardian menunjukkan bahwa konsumsi kentang goreng lebih dari tiga kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 20-27 persen. Oleh karena itu, disarankan untuk menggantikan kentang goreng dengan makanan biji-bijian yang lebih sehat. Jika memang ingin mengonsumsi kentang, sebaiknya dimasak dengan cara direbus atau dipanggang tanpa tambahan aditif berbahaya. Hal ini dapat membantu mencegah risiko diabetes dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Source link