Peran Perempuan dalam Pencegahan Dengue: Pentingnya Kesadaran dan Tindakan

Perempuan memiliki peran penting dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di tingkat keluarga dan komunitas. Dr. Sukamto dari FKUI menjelaskan bahwa perempuan seringkali menjadi penggerak aksi di rumah tangga dan masyarakat. Mereka juga berperan dalam menjaga ketahanan keluarga dan membuat keputusan penting di dalam rumah tangga. Saat ini, meningkatnya risiko penyakit menular seperti dengue menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh semua orang, tanpa memandang usia, gaya hidup, atau tempat tinggal. Pencegahan dengue harus dilakukan secara menyeluruh melalui 3M Plus, pelindung diri, dan inovasi seperti vaksinasi yang direkomendasikan oleh asosiasi medis.

Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus DBD di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Orang dewasa dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, obesitas, diabetes, penyakit ginjal, dan paru-paru berisiko lebih tinggi mengalami DBD berat. Edukasi kesehatan yang memperkuat perempuan sangat diperlukan untuk melindungi keluarga. Anak-anak, terutama usia 5-14 tahun, merupakan kelompok yang paling rentan terkena DBD. Pencegahan menjadi kunci, mengingat belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.

PT Takeda Innovative Medicines dan Yayasan Pengembangan Medik Indonesia (YAPMEDI) menggelar acara dalam rangkaian 13th Annual Women’s Health Expo & Bazaar 2025 untuk mengedukasi perempuan tentang pencegahan DBD. Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines menyatakan dukungan timnya dalam upaya pencegahan DBD, terutama melalui edukasi kepada perempuan sebagai penjaga kesehatan keluarga. Mereka percaya bahwa membangun keluarga yang sehat dimulai dari pemberdayaan perempuan, sebagai penggerak utama dalam perlindungan dan perawatan di rumah tangga.

Source link