Olahraga bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa beraktivitas fisik secara teratur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Sebuah studi dari CNA menemukan bahwa program olahraga dapat menjadi seefektif obat untuk pasien dengan depresi ringan hingga sedang, bahkan mungkin lebih efektif jika dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu. Meskipun olahraga rutin selama 45 menit, tiga hingga lima kali seminggu memberikan manfaat optimal, bahkan aktivitas ringan seperti jalan kaki singkat pun sudah dapat memberikan dampak positif. Profesor Madya Jennifer Heisz dari Universitas McMaster Kanada menyatakan bahwa olahraga seperti jalan kaki dapat memberikan manfaat yang lebih besar dari yang diharapkan.
Manfaat olahraga tidak hanya terbatas pada peningkatan kualitas tidur dan pengurangan stres, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental secara keseluruhan. Aktivitas fisik dapat merangsang otak untuk melepaskan zat kimia yang dapat meningkatkan suasana hati, seperti beta-endorfin, kanabinoid, norepinefrin, dopamin, dan serotonin. Selain itu, olahraga dapat mengubah struktur beberapa bagian otak secara positif, seperti yang disebutkan dalam laman Siloam Hospital. Dengan peningkatan aliran darah ke otak dan aktivasi sistem hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA), olahraga dapat memengaruhi area penting otak yang mengatur emosi, perilaku, dan memori.
Selain itu, olahraga juga dapat membantu dalam mengurangi stres, mengatasi cemas dan depresi, meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki fungsi otak, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuat hidup lebih bahagia. Berolahraga secara teratur dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental seseorang. Disarankan untuk menjadwalkan waktu berolahraga minimal tiga kali seminggu untuk memperoleh manfaat maksimal bagi kesehatan mental.