Prabowo Unveils New Gerindra Party Leadership Structure 2025–2030

Prabowo Subianto, sebagai Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), secara resmi mengumumkan susunan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk periode 2025–2030 pada Jumat, 1 Agustus. Dalam struktur baru ini, Prabowo Subianto tetap memegang peran ganda sebagai Ketua dan Ketua Dewan Pembina. Sufmi Dasco Ahmad ditunjuk sebagai Ketua Eksekutif, Sugiono sebagai Sekretaris Jenderal, dan Satrio Dimas Adityo sebagai Bendahara Umum. Dokumen resmi tersebut ditandatangani di kediaman Prabowo di Garuda Yaksa Padepokan, Hambalang. “Kami menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan terus menerus dari seluruh kader Partai Gerindra,” kata Sekretaris Jenderal Sugiono. Sugiono menekankan bahwa saat ini menandai komitmen baru bagi partai untuk memperkuat persatuan dan solidaritas, terutama dalam mendukung pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. “Ini adalah upaya bersama kita untuk membantunya memenuhi sumpah jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Konstitusi 1945 dan semua hukum yang berlaku,” tambahnya. Sugiono juga menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, dan mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya, Ahmad Muzani, yang menjabat dalam peran itu selama 17 tahun, dari 2008 hingga 2025. “Atas nama Partai Gerakan Indonesia Raya, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada Bapak Ahmad Muzani, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra dari tahun 2008 hingga 2025,” kata Sugiono. Sugiono, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, mengakhiri dengan mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Eksekutif yang baru, atas kontribusi yang berkelanjutan bagi partai sejak awal berdiri. “Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Prof. Dr. Sufmi Dasco Ahmad, yang telah bersama kami sejak berdirinya partai, dan yang telah memainkan peran kunci dalam membangun dan memperkuat Gerindra menjadi seperti yang sekarang ini.”

Source link