Makanan Dilarang untuk Penderita Kandung Kemih Aktif

Ketika Anda menderita inkontinensia urgensi atau overactive bladder (OAB), makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat mempengaruhi gejala yang Anda alami. Meskipun tidak ada diet khusus yang direkomendasikan untuk OAB, penting untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman karena bisa memperparah kondisi. Berdasarkan informasi dari WebMD, kandungan tambahan dalam minuman berenergi dan soda, serta kafein dalam kopi, dapat memperburuk gejala OAB. Sebagai gantinya, disarankan untuk memilih air putih sebagai minuman utama dan tetap terhidrasi.

Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengelola asupan cairan, seperti tidak membawa botol air besar kecuali saat berolahraga, menggunakan cangkir yang lebih kecil, serta seruput ketika minum. Penting juga untuk memperhatikan warna urine yang dihasilkan, yang seharusnya berwarna kuning muda atau hampir tidak berwarna jika Anda cukup terhidrasi. Selain air minum, Anda juga bisa mendapatkan cairan dari makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sup.

Beberapa minuman yang bisa memicu keinginan untuk buang air kecil yang sering adalah yang mengandung kafein seperti kopi, cola, minuman berenergi, dan teh. Studi menunjukkan bahwa dengan mengurangi asupan kafein hingga di bawah 100 miligram per hari, gejala inkontinensia urin bisa dikurangi. Disarankan juga untuk menghindari minuman beralkohol, berkarbonasi, atau yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin.

Selain minuman, makanan tertentu juga dapat memperburuk gejala OAB. Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari adalah buah jeruk dan produk tomat, makanan yang sangat pedas seperti cabai atau wasabi, pemanis buatan seperti aspartam, cokelat, serta makanan asin seperti keripik kentang dan kacang asin. Dengan mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala OAB, Anda bisa membantu mengelola kondisi tersebut lebih baik. Jika gejala yang Anda alami semakin parah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Source link