Seorang warga Surabaya menyerahkan ibu kandungnya sendiri ke panti jompo di Malang, Jawa Timur. Kisah ini viral setelah Lukman Arif tinggal di Surabaya harus menitipkan ibunya, Siti Fatimah, ke Graha Lansia Khusnul Khotimah di Malang. Hal ini terjadi karena Lukman dan tiga saudaranya terpaksa melakukan hal tersebut karena faktor ekonomi. Mereka tidak memiliki rumah sendiri dan tinggal menumpang di rumah saudara.
Lukman menjelaskan bahwa keputusan ini bukan karena niat untuk membuang atau menelantarkan ibunya, tetapi karena keterbatasan dalam merawat karena harus bekerja dan karena ibunya tidak mau dirawat orang lain. Oleh karena itu, menitipkan ibunya di panti jompo dianggap sebagai satu-satunya solusi agar ibunya bisa hidup dengan layak.
Pemerintah Kota Surabaya, melalui Kecamatan Pabean Cantian, berupaya melakukan pendekatan agar Siti Fatimah bisa kembali dirawat oleh keluarganya. Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, menjelaskan bahwa Lukman tidak memiliki niat untuk menelantarkan ibunya, melainkan mencari solusi terbaik untuk ibunya yang lebih baik.
Rizal juga membantah informasi viral tentang larangan menjenguk dan tidak memberi tahu jika terjadi keadaan darurat. Menurutnya, hal itu tidak benar. Pemkot Surabaya juga menawarkan solusi dengan menyewakan rumah kontrakan kepada Lukman agar ibunya bisa ditempatkan kembali di Surabaya dan dirawat dekat dengan keluarga.Keputusan akhir tetap berada di tangan Lukman dan keluarga. Jadi, dalam kasus seperti ini, koordinasi dengan pemerintah setempat dan keluarga sangat penting untuk menemukan solusi terbaik.
