Makan Tiga Kali Sehari vs Puasa Sehari Penuh: Apa yang Terjadi pada Tubuh?
Manusia umumnya dianjurkan untuk makan tiga kali sehari dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Namun, bagaimana jika tubuh tidak mengonsumsi apapun dalam waktu 24 jam?
Saat tubuh tidak menerima asupan makanan, dalam 6 jam pertama tubuh akan mencerna makanan terakhir yang dikonsumsi. Selanjutnya, tubuh akan menggunakan glukosa yang tersimpan sebagai sumber energi. Hal ini bermanfaat untuk mengelola kadar kolesterol dan glukosa dalam tubuh.
Tidak mengonsumsi makanan juga dapat berdampak pada penurunan berat badan. Ketika tubuh tidak menerima asupan makanan selama 12 jam, tubuh akan mulai membakar lemak yang tersimpan sebagai sumber energi. Proses metabolisme ini dikenal sebagai ketosis, di mana lemak diubah menjadi keton yang membantu tubuh dan otak mendapatkan suplai glukosa.
Puasa sehari penuh atau intermittent fasting sering dilakukan dalam program diet. Program ini biasanya melibatkan hanya mengonsumsi air selama periode puasa. Intermittent fasting terbukti dapat membantu menurunkan berat badan, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu.
Selain membantu menurunkan berat badan, intermittent fasting juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. Diet ini juga dapat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 dengan konsultasi dokter atau ahli gizi. Menjalani intermittent fasting bisa menjadi pilihan yang baik untuk mencapai berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.