Kanker empedu merupakan jenis kanker yang sering terlambat terdeteksi karena gejalanya samar dan mirip dengan gangguan pencernaan lainnya. Gejala awal yang patut diwaspadai adalah nyeri perut kanan atas, penyakit kuning, urine gelap, tinja pucat, mual, penurunan berat badan tanpa sebab, dan gatal-gatal. Pasien dengan kanker kandung empedu biasanya mengeluhkan nyeri perut di bagian kanan atas karena adanya benjolan tumor yang menyebabkan peregangan syaraf di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan Jaundice atau Ikterus, yaitu perubahan warna kuning pada kulit atau mata karena sumbatan pada saluran empedu.
Penanganan kanker empedu memerlukan tim multidisiplin yang terdiri dari berbagai ahli untuk memberikan terapi yang menyeluruh dan terkoordinasi. Terapi kanker saat ini juga telah mengalami inovasi, di mana kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi menunjukkan hasil menjanjikan. Pemeriksaan seperti USG, CT scan, MRI, dan tes fungsi hati dapat membantu mendeteksi kanker empedu secara akurat sebelum berkembang lebih lanjut. Dengan adanya pengobatan berbasis kombinasi ini, pasien stadium lanjut memiliki harapan baru untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Kanker empedu mungkin jarang terjadi, namun penting untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.
