Masyarakat perlu waspada terhadap modus penipuan melalui kode QR, terutama yang terkait dengan layanan QRIS. Penipu sering memanfaatkan ketidaktahuan pengguna dalam membedakan QR Bayar dan QR Transfer dalam sistem QRIS, sehingga meningkatkan risiko menjadi korban penipuan. QR Bayar digunakan oleh pembeli untuk membayar kepada merchant dengan menampilkan QR di aplikasi e-wallet atau mobile banking, sedangkan QR Transfer digunakan untuk pengiriman dana antar-individu. Kesadaran akan perbedaan antara keduanya sangat penting untuk mencegah penipuan digital.
Penipuan melalui QRIS dapat terjadi dengan berbagai modus, seperti QR bayar palsu, salah kirim akibat QR transfer palsu, screenshot bukti palsu, dan phishing melalui QR. Untuk menghindari hal ini, penting untuk mengenali ciri-ciri QRIS asli yang aman, seperti adanya logo BI/QRIS, nama merchant yang jelas, dan tampilan visual berkualitas. Selain itu, pengguna dan merchant juga perlu mengikuti tips aman dalam bertransaksi dengan QRIS, seperti selalu memeriksa nama penerima, menggunakan aplikasi resmi yang sudah terverifikasi, dan menghindari scan QR dari sumber tak jelas.
Dengan meningkatkan kesadaran akan perbedaan antara QR Bayar dan QR Transfer, masyarakat dapat meminimalisir risiko penipuan digital. Memastikan bahwa QRIS yang digunakan adalah resmi dan menggunakan aplikasi pembayaran yang terpercaya juga dapat membantu melindungi diri dari praktik penipuan. Dengan demikian, transaksi digital akan tetap aman, terpercaya, dan terlindungi dari tindakan penipuan.