Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, memberikan peringatan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengisi pos duta besar Republik Indonesia di Amerika Serikat, Jerman, dan lembaga multilateral PBB yang sudah lama kosong. Dino mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan perwakilan tertinggi di negara-negara tersebut di tengah situasi dunia yang gejolak, termasuk perang, konflik, dan krisis. Menurutnya, Indonesia akan kesulitan melakukan diplomasi efektif di garis depan tanpa penempatan duta besar yang tepat.
Pos duta besar RI untuk Jerman masih kosong setelah Arief Havas Oegroseno meninggalkan jabatan tersebut pada Desember 2024. Sebagai gantinya, KBRI Berlin kini dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim, Fajar Wirawan Harijo. Sementara itu, posisi duta besar RI untuk Amerika Serikat telah kosong sejak Juli 2023 setelah Rosan Roeslani meninggalkannya. Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Komisi Luar Negeri DPR Utut Adianto telah mendesak pemerintah untuk segera mengisi pos tersebut.
Kementerian Sekretariat Negara mengungkapkan bahwa ada sejumlah kandidat calon duta besar RI untuk Amerika Serikat yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari diplomat hingga politikus. Proses seleksi kandidat tersebut tengah berjalan dan menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo Subianto. Meskipun terdapat spekulasi bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi salah satu kandidat, namun hal ini dibantah oleh pihak terkait.
Juru Bicara Presiden RI mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo sedang mempertimbangkan empat hingga lima nama kandidat duta besar RI untuk Amerika Serikat. Keputusan final akan segera diambil setelah proses seleksi dan pertimbangan yang matang. Sejumlah kandidat potensial sudah dibahas, namun detailnya masih dirahasiakan hingga saat ini. Menyusul perdebatan ini, diharapkan bahwa pos-pos duta besar penting tersebut segera terisi guna memperkuat kehadiran diplomatik Indonesia secara global.