Waktu Terbaik untuk Olahraga Malam Hari bagi Penderita Obesitas

Penderita obesitas disarankan untuk berolahraga pada malam hari karena waktu tersebut dinilai memberikan manfaat yang paling besar. Sebuah penelianditeliti menunjukkan bahwa olahraga di malam hari berpotensi memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar, terutama dalam upaya meningkatkan kebugaran tubuh. Frekuensi melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi pada malam hari juga tampak memainkan peran penting. Para peneliti dari University of Sydney, Australia, bahkan menyatakan bahwa waktu pelaksanaan olahraga tersebut mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan total durasi olahraga sepanjang hari.

Dikutip dari Healthline, olahraga malam hari dinilai paling bermanfaat bagi penderita obesitas berdasarkan temuan dari sebuah studi berskala besar yang dipublikasikan pada 10 April 2024 di jurnal Diabetes Care. Penelitian ini melibatkan hampir 30.000 orang dengan obesitas berusia di atas 40 tahun, termasuk sekitar 3.000 penderita diabetes tipe 2, dan berlangsung selama hampir delapan tahun. Peserta diminta mengenakan pelacak aktivitas untuk merekam waktu pelaksanaan aktivitas aerobik dengan intensitas sedang hingga tinggi—jenis olahraga yang memicu peningkatan napas dan detak jantung. Berdasarkan hasil pemantauan, para peserta dikelompokkan ke dalam kategori pagi, siang, dan malam, sesuai dengan waktu pelaksanaan aktivitas aerobik terbanyak.

Peneliti juga memperhitungkan frekuensi aktivitas, yang mana setiap sesi aktivitas fisik sedang hingga berat selama minimal tiga menit dihitung sebagai satu kali latihan. Dari analisis data, ditemukan bahwa peserta yang aktif secara fisik pada malam hari, khususnya antara pukul 18.00 hingga tengah malam, memiliki risiko paling rendah terhadap kematian dini. Selain itu, kelompok ini juga menunjukkan angka kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke, serta penyakit mikrovaskular yang mempengaruhi fungsi pembuluh darah kecil pada jantung.

Dilansir dari Medical News Today, tim peneliti yang terlibat dalam sebuah studi meyakini bahwa manfaat olahraga malam hari kemungkinan berkaitan dengan peningkatan pengaturan kardiometabolik. Dugaan ini diperkuat oleh hasil beberapa uji klinis terbaru yang menunjukkan efek positif aktivitas fisik pada waktu tersebut. Secara fisiologis, tubuh berada pada kondisi resistensi insulin tertinggi di malam hari. Bagi sebagian individu, terutama yang tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup, seperti beberapa peserta dalam penelitian ini, melakukan olahraga pada malam hari diyakini dapat membantu mengimbangi resistensi insulin alami yang terjadi saat itu. Aktivitas fisik menjadi intervensi yang berpotensi mendukung kestabilan metabolisme glukosa dan menurunkan risiko komplikasi terkait insulin.

Aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat dapat meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan. Beberapa contoh aktivitas dengan intensitas sedang antara lain berjalan cepat, menari, memotong rumput, mengangkat beban, dan berenang. Sementara aktivitas fisik dengan intensitas tinggi mencakup jogging atau lari, mendaki (hiking), menyekop tanah, aerobik, bermain sepak bola atau bola basket. Dengan temuan ini, olahraga malam hari dapat menjadi pilihan waktu yang strategis bagi penderita obesitas untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengelola kadar gula darah, dan menurunkan risiko kematian dini secara lebih efektif.

Source link